Sabtu, 15 Oktober 2016

Sekelumit Kisah Bersama BMTD oleh Ita Rosita, Volunteer BBQ 2016


Nama saya Ita Rosita, dan akrab disapa Ita. Saya mahasiswi baru di IPB angkatan 53. Suatu hal dan pencapaian yang luar biasa dapat menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia ini. Menjadi salah satu yang dicari dan yang akan disiapkan untuk memberi yang terbaik bagi orang banyak mendatang. Saya sangat bersyukur dan bahagia tak terkira telah resmi menjadi bagian civitas akademika di IPB, lebih dari itu saya juga merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa-mahasiswi yang berkuliah dengan mendapatkan beasiswa, ialah Bidikmisi. Sebagai penerima Bidikmisi tentu saya sangat menyadari bahwa biaya perkuliahan saya ini juga merupakan sumbangsih dari rakyat Indonesia. Tentu sepatutnya saya harus tahu diri, tidak hanya menerima saja, tetapi harus ada usaha dan timbal balik serta kontribusi untuk rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, berawal dari kegiatan BMTD (Bidikmisi Turun Desa), suatu program kerja yang diadakan oleh PBM (Paguyuban Bidikmisi) IPB, saya memberanikan diri dan membulatkan tekad akan mengikuti kegiatan tersebut. Dengan serangkaian pendaftaran dan tes wawancara akhirnya alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan BMTD tersebut. Para peserta yang lolos selanjutnya disebut volunteer (sukarelawan) BMTD yang terdiri dari 11 orang. Kegiatan BMTD kali ini akan dilaksanakan di RT. 1, 2 dan 3 Desa Legok Nyenang, Bogor.
Pada kegiatan BMTD tahun 2016 ini bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1436 hijriah sehingga acara yang diadakan adalah kegiatan penyembelihan dan pembagian kurban. Tepat pada hari Raya Idul Adha, setelah melakukan sholat Ied kami para volunteer dikoordinir oleh panitia untuk keberangkatan pada pukul 08.15 menggunakan angkot. Selama perjalanan saya sangat menikmati pemandangan baru dan daerah-daerah Bogor yang masih terasa asing bagi saya serta saya juga senang karena berkesempatan menghirup suasana baru diluar kampus. Perjalanan yang kami tempuh cukup menarik karena hampir di setiap masjid  sepanjang perjalanan sedang riuh ramai penyembelihan hewan kurban. Medan yang kami lalui pun cukup memacu adrenalin buat para peserta lain yang mungkin terasa masih asing dengan jalanan pedesaan, buat saya medan perjalanan seperti itu biasa saja, karena saya sudah sering melalui jalanan seperti itu yang sudah akrab saya lalui di daerah saya.

Tak kurang dari satu jam perjalanan kami sampai di tempat tujuan dengan selamat. Tak menunggu waktu lama, kami para volunteer dan panitia langsung bergerak melaksanakan tugas masing-masing. Dikarenakan volunteer BMTD terdiri dari perempuan dan laki-laki maka diberikan perbedaan tugas, para laki-laki bertugas untuk menjaga sapi dari mulai kedatangan sapi itu sendiri, turut serta dalam penyembelihan dan pengolahan, hingga pengemasan dan pembagian daging kurban. Sedangkan para perempuan bertugas untuk mengajar anak-anak kecil yang berada disekitar kampung tersebut dengan kegiatan mewarnai dan menyanyi bersama, serta berfoto ria.

Melihat antusias dan keceriaan yang terpancar dari wajah mungil bocah-bocah belia itu rasanya sudah cukup memudarkan kerinduan terhadap adik-adik saya sendiri di rumah. Selanjutnya hari semakin siang dengan panas yang lebih dari cukup untuk membuat dehidrasi dan membuat perut terasa lapar, lalu kami beristirahat, sholat dan makan siang dengan sate sapi hasil kurban yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh tim penyate.

Setelah dirasa cukup beristirahat dan dirasa kegiatan hampir usai diadakanlah evaluasi, seluruh panitia dan volunteer berkesempatan untuk memberikan kesan pesan dan saran dalam kegiatan tersebut, lalu dilanjutkan dengan kegiatan dokumentasi dengan berfoto bersama. Setelah kegiatan benar benar selesai kami persiapan untuk pulang kembali ke kampus, tetap sama menggunakan angkot sebelumnya. Terlihat dalam perjalanan pulang banyak yang kelelahan, tetapi dengan perasaan yang sangat bersyukur dan bahagia karena kami telah melewati salah satu perjalanan pengalaman yang luar biasa dan mendidik kami tentunya untuk selalu mensyukuri nikmat Tuhan serta selalu berusaha untuk berbuat kebaikan buat orang banyak.

Demikian kisah cerita bahagia dari saya, kurang dan lebihnya mohon maaf. Semoga dapat memberikan pelajaran dan bermanfaat. Terimakasih. :) 

Senin, 03 Oktober 2016

Syahid Ahmad, Volunteer BBQ 2016: Kegiatannya Seru dan Banyak Hal-hal baru dan Tidak Terduga



Pertama kesannya dulu, ketika awal ngeliat BC-an (Broad Case-Ed) tentang Volunteer BMTD saya kira acara itu gabung sama acara BBQ (Qurban Masjid Al-Hurriyyah IPB). Jadi, panitia BBQ memotong hewan qurban di IPB selanjutnya volunteer ini yang ngebagiinnya ke desa-desa. Ternyata saya salah persepsi, jadi pas diwawancara agak nggak nyambung apa yang saya jawab sama pertanyaan-pertanyaannya. Terus akhirnya dijelasin sama kakaknya apa itu BMTD berqurban walaupun awalnya nggak yakin lolos wawancara, tapi Alhamdulillah ternyata lolos.

Kegiatannya seru dan banyak hal-hal baru dan tidak terduga yang saya dapetin, dari naik angkot lewat jalan yang tanjakannnya curam banget, dan jalannya cuma cukup buat satu mobil.

Ngebagiin kupon malem-malem ke RT 1 lewat jalan yg nggak ada lampunya, sempit, licin ada kuburan pula wkwk
Terus pas sapi ilang, lagi tidur tiba-tiba kakak-kakaknya datang, awalnya dikirain kakak-kakaknya datang pas jam 12-an buat pergantian ngejaga sapinya, ternyata sapinya lepas dan tadinya mau ngebantu tapi disuruh tidur lagi. Baru jam 3-an ngebantu nyari tpi udh nggak ada jejak akhirnya semuanya istirahat

Terus shubuh bangun, dan abis shalat subuh ternyata sapinya udah ketemu, tapi msh susah buat nangkepnya, kejar-kejaran terus sama sapinya, dan karena udah ketinggalan jauh saya Ribi sama Fatir jajan roti dlu di warung dan tiba tiba kepala sapinya muncul disebelah warungnya wkwk, nggak lama sapinya udah kejebak di dekat tempat pemotongannya. O iya terus pas shalat ied baru kali ini sholat ied di rumah wkwk karena udah ketinggalan sholat jamaah gara-gara sapi.
Dan akhirnya sapinya ketangkep dan Alhamdulillah qurbannya bisa berjalan lancar..

O iya di RT itu qurban yang buat umum cuma 1 sapi dri donatur-donatur di IPB saja. Kata kakak-kakaknya biasanya kalau qurban di situ cuma dibagiin ke depan, belakang, kanan dan kiri rumah yangg qurban aja. Jadi nggak dibagi rata. Jadi kebayang kalau waktu itu nggak jdi qurban gimana.

Terus sehabis qurban akhirnya makan-makan dan Alhamdulillah kenyang banget. Terus sorenya kita pulang ke IPB lagi.
Makasih banget buat kakak-kakak BMTD yang udah nerima saya jadi volunteer, Pengen banget ikut lagi kalau ada kegiatan turun desa lagi.
Kedua, pesannya kalau nggak salah denger ada miss-komunikasi sebelumnya sama salah satu RT, Mungkin komunikasinya harus terus dijaga sama semua RTnya. 

Mungkin itu saja kesan pesan dari saya, sekali lagi makasih banyak kak