Nama saya Ita Rosita,
dan akrab disapa Ita. Saya mahasiswi baru di IPB angkatan 53. Suatu hal dan
pencapaian yang luar biasa dapat menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi
terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia ini. Menjadi salah satu yang dicari
dan yang akan disiapkan untuk memberi yang terbaik bagi orang banyak mendatang.
Saya sangat bersyukur dan bahagia tak terkira telah resmi menjadi bagian
civitas akademika di IPB, lebih dari itu saya juga merupakan salah satu dari
sekian banyak mahasiswa-mahasiswi yang berkuliah dengan mendapatkan beasiswa,
ialah Bidikmisi. Sebagai penerima Bidikmisi tentu saya sangat menyadari bahwa
biaya perkuliahan saya ini juga merupakan sumbangsih dari rakyat Indonesia.
Tentu sepatutnya saya harus tahu diri, tidak hanya menerima saja, tetapi harus
ada usaha dan timbal balik serta kontribusi untuk rakyat Indonesia.
Oleh karena itu, berawal dari kegiatan BMTD
(Bidikmisi Turun Desa), suatu program kerja yang diadakan oleh PBM (Paguyuban
Bidikmisi) IPB, saya memberanikan diri dan membulatkan tekad akan mengikuti
kegiatan tersebut. Dengan serangkaian pendaftaran dan tes wawancara akhirnya
alhamdulillah saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan BMTD tersebut. Para
peserta yang lolos selanjutnya disebut volunteer (sukarelawan) BMTD yang
terdiri dari 11 orang. Kegiatan BMTD kali ini akan dilaksanakan di RT. 1, 2 dan
3 Desa Legok Nyenang, Bogor.
Pada kegiatan BMTD tahun 2016 ini bertepatan dengan
Hari Raya Idul Adha 1436 hijriah sehingga acara yang diadakan adalah kegiatan
penyembelihan dan pembagian kurban. Tepat pada hari Raya Idul Adha, setelah
melakukan sholat Ied kami para volunteer dikoordinir oleh panitia untuk
keberangkatan pada pukul 08.15 menggunakan angkot. Selama perjalanan saya
sangat menikmati pemandangan baru dan daerah-daerah Bogor yang masih terasa
asing bagi saya serta saya juga senang karena berkesempatan menghirup suasana
baru diluar kampus. Perjalanan yang kami tempuh cukup menarik karena hampir di
setiap masjid sepanjang perjalanan
sedang riuh ramai penyembelihan hewan kurban. Medan yang kami lalui pun cukup
memacu adrenalin buat para peserta lain yang mungkin terasa masih asing dengan
jalanan pedesaan, buat saya medan perjalanan seperti itu biasa saja, karena
saya sudah sering melalui jalanan seperti itu yang sudah akrab saya lalui di
daerah saya.
Tak kurang dari satu jam perjalanan kami sampai di
tempat tujuan dengan selamat. Tak menunggu waktu lama, kami para volunteer dan
panitia langsung bergerak melaksanakan tugas masing-masing. Dikarenakan
volunteer BMTD terdiri dari perempuan dan laki-laki maka diberikan perbedaan
tugas, para laki-laki bertugas untuk menjaga sapi dari mulai kedatangan sapi
itu sendiri, turut serta dalam penyembelihan dan pengolahan, hingga pengemasan
dan pembagian daging kurban. Sedangkan para perempuan bertugas untuk mengajar
anak-anak kecil yang berada disekitar kampung tersebut dengan kegiatan mewarnai
dan menyanyi bersama, serta berfoto ria.
Melihat antusias dan keceriaan yang terpancar dari
wajah mungil bocah-bocah belia itu rasanya sudah cukup memudarkan kerinduan
terhadap adik-adik saya sendiri di rumah. Selanjutnya hari semakin siang dengan
panas yang lebih dari cukup untuk membuat dehidrasi dan membuat perut terasa
lapar, lalu kami beristirahat, sholat dan makan siang dengan sate sapi hasil
kurban yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh tim penyate.
Setelah dirasa cukup beristirahat dan dirasa
kegiatan hampir usai diadakanlah evaluasi, seluruh panitia dan volunteer
berkesempatan untuk memberikan kesan pesan dan saran dalam kegiatan tersebut,
lalu dilanjutkan dengan kegiatan dokumentasi dengan berfoto bersama. Setelah
kegiatan benar benar selesai kami persiapan untuk pulang kembali ke kampus,
tetap sama menggunakan angkot sebelumnya. Terlihat dalam perjalanan pulang
banyak yang kelelahan, tetapi dengan perasaan yang sangat bersyukur dan bahagia
karena kami telah melewati salah satu perjalanan pengalaman yang luar biasa dan
mendidik kami tentunya untuk selalu mensyukuri nikmat Tuhan serta selalu
berusaha untuk berbuat kebaikan buat orang banyak.
Demikian kisah cerita bahagia dari saya, kurang dan
lebihnya mohon maaf. Semoga dapat memberikan pelajaran dan bermanfaat.
Terimakasih. :)